Untuk perasaan yang tertunda,
Bagiku
dunia terlalu tak adil ketika membatasi perasaan-perasaan kita. Perasaan untuk
menyayangi mereka yang membutuhkan kita. Perasaan untuk bersama mereka yang
mencintai kita. Semuanya dibatasi oleh norma, adat istiadat, dan harapan palsu
karena paksaan situasi. Batas-batas yang membuat kita menjadi munafik.
Aku
tak bisa mendustai kesadaranku bahwa dunia adalah hal yang mesti ditertawakan.
Hidup tak perlu diseriusi oleh karena ketika kita memikirkan kemabali hal-hal
yang kita lakukan denga penuh ketekunan maka rasa geli diperut akan membuat
kita tertawa.
Aku
telah memberi harapan semu bagi jiwa-jiwa yang tertindas. Jiwa-jiwa yang ingin
mencintai dan dicintai. Tetapi bukankah aku memberi keadilan pada dunia?
Biarlah aturan tentang cinta runtuh agar kita bebas mencintai. Aturan telah
memaksa kita mendustai keinginan-keinginan kita.
02 April 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar